Sejak terobsesi dengan dunia kecantikan dan akhirnya memutuskan menjadi beauty influencer, aku menjadi sangat suka fotografi dan videografi. Cukup sedih karena nggak bisa belajar seni di tempat resmi (dunia kampus). Akhirnya otodidak dan mencari sumber-sumber ilmu yang tidak sesuai silabus. Ngalor ngidul yang penting dapat ilmu baru. Kalau mau diobrak abrik behind the scene-nya, pasti ada aja yang dipelajari. Satu atau dua hal baru per hari, yang pasti untuk meng-upgrade kualitas konten aku. Salah satu yang paling susah menurutku adalah konten lipstick swatching. Seneng nyobainnya, tapi waktu tiba saatnya buat foto swatching, duh perjuangan syekaliih. Suka pusing sendiri merapikan dan menyamakan warna di kamera dengan warna aslinya. Beruntung kemarin Beautiesquad ngadain Ngopi Cantik episode 9 dengan tema Lipstick Swatching 101 with @Lippielust (OMG, sudah episode 9 ajaaaa). Sudah pasti diriku ikut, siapa yang nggak tahu kak Risa dan @Lippielust? Di Ngopi Cantik episode 9 ini diulas tuntas oleh kak Risa tentang cara mendapatkan lipstick watching yang hasilnya keren banget. Kalau kamu mau tahu rahasianya, keep scrolling yah.
Sekilas tentang profil kak Rissa, beliau adalah lip swatcher yang telah menjalani Lippielust lebih kurang 5 tahun. Kak Rissa dulunya adalah seorang freelancer graphic designer. Sejak tahun 2014 kak Rissa telah serius mengembangkan Lippielust. Kalau dulu kak Rissa mengerjakan Lippielust seorang diri karena hobi, saat ini Lippielust telah menjadi sebuah tim. Ada yang berperan sebagai kreatif, finance, PR / manager, dan videografer. Dalam waktu dekat ini juga akan segera ada photo retoucher, katanya.
Berawal dari susahnya mencari referensi lip swatches untuk kulit Asia, kak Rissa tergerak hatinya untuk menjadi pioneer lipstick swatcher. Beberapa tahun lalu waktu makeup belum seviral ini, katalog lipstick tuh kebanyakan modelnya adalah bule. Kalau dilihat cantik, pas dibeli, aduduh, nggak cocok di kulit orang Asia. Itulah yang melatarbelakangi kenapa Lippielust bisa terbentuk. Fyi, waktu dulu kak Rissa masih kerjain Lippielust sendiri, ternyata sama aja loh kaya aku, pernah merasakan bullying dari orang-orang. Yaaa, kebanyakan yang bisa survive dari bullying akan jadi hebat, contohnya aja kak Rissa, hehe. Tapi tetap bullying is never be good. Kak Rissa pun bisa survive karena dukungan dari orang terdekat (suami yang waktu itu masih dengan status pacar). Selain itu, karena swatching sudah menjadi sebuah hobi yang relaxing, jadi apapun kata orang mah udah lewat.
BEHIND THE SCENE LIPPIELUST
Membuat sebuah konten lip swatching selain membutuhkan skill, ternyata kita juga dituntut untuk sabar dan telaten. Rahasia swatching kak Rissa yang selalu cantik ternyata membutuhkan beberapa hari untuk menyelesaikannya. Sebelum aku jelasin lebih detail ilmu yang aku dapat selama Ngopi Cantik episode 9 ini aku mau kasih bandingan hasil swatching Lippielust yang sangat adorable dengan hasil swatching aku sendiri yang ala kadarnya banget, tanpa ilmu, dan ngasal banget.
Merasa tertampar kan? Haha. Swatching di foto itu aku kerjain satu hari aja, dengan kamera HP dan ilmu yang sangat dangkal. Sumpah deh nggak ada jiwa seni sama sekali. That's why aku merasa bersyukur banget BS ngadain ngopi cantik dengan tema seperti ini, sangat bermanfaat. Meskipun begitu, aku tetap bangga dengan hasil swatchingku di atas, sekitar 2 tahun yang lalu kayaknya foto itu dibuat, hehe. Paling tidak, aku berusaha membuat konten yang bisa memberi manfaat kepada sesama.
Jadi, untuk membuat konten swatching dengan hasil yang ciamik, kak Rissa dan tim membutuhkan waktu 3 hari atau lebih. Tiap harinya ada schedule tertentu yang harus dikerjakan, seperti: foto produk, arm swatches, dan lip swatches dikerjakan di hari yang berbeda. Jumlah hari yang dibutuhkan pun bisa lebih dari 3 hari, tergantung jumlah warna yang dimiliki brand yang mau difoto produknya. Seperti yang selama ini aku terapkan juga, foto kemasan dan detail produk selalu dilakukan di hari pertama karena kemasan yang masih baru tentu sangat menambah kecantikan hasil foto atau video kita. Di next day setelah selesai editing foto dan video, baru bikin tulisan di blog. Lebih kurang Lippielust membutuhkan waktu minimal satu minggu sebelum tayang untuk mengerjakan satu konten. Diparagraf ini, aku belajar dari Lippielust bahwa we need to be focused.
PERNAH JENUH DENGAN KEGIATAN LIP SWATCHING?
Mau sesuka apapun kita dengan sebuah hobi atau pekerjaan, rasa bosan pasti akan selalu datang. Supaya nggak bosan pasti kita butuh short escape. Kalau kak Rissa, dia biasa main game, jalan-jalan, makan, beres-beres rumah, atau tidur seharian. Kayaknya memang hal-hal yang sederhana gini bikin mood jadi membaik yah, termasuk aku hehe. Kalaupun sudah merasa bener-bener capek dan lelah, ya istirahat. Nggak perlu dipaksakan karena yang dipaksa itu hasilnya nggak akan maksimal biasanya. Bekerja di dunia seni memang dituntut untuk happy dan fun biar ide dan kreatifitas bisa jalan karena pikiran fresh.
TANTANGAN TERBESAR MENJADI LIP SWATCHER
Tentang tools, yaitu lighting. Menurut kak Rissa untuk mendapatkan hasil karya baik berupa foto dan video adalah dengan memanfaatkan cahaya matahari. Sekalipun sekarang sudah ada ringliht, hasil foto akan menjadi lebih cantik ketika memanfaatkan cahaya matahari langsung. Tantangan kedua adalah ketika bibir sedang pecah-pecah. Kalau sudah seperti ini, sesi foto ditunda dan tunggu sampai bibirnya kembali normal. Terakhir, kalau kak Rissa dapat produk lip stain yang susah dihapus, menjadi faktor yang bikin lip swatching membutuhkan energi yang lebih karena capek.
PESAN UNTUK BEGINNER LIP SWATCHING
Pakai tools apapun untuk take picture it's very okay. Pakai hp boleh pakai kamera juga boleh. Untuk mendapatkan hasil yang bagus, kita perlu belajar tentang editing untuk photo retouching. Photo retouching itu boleh, asalkan pada batas tertentu. Yang nggak boleh adalah ketika kamu foto satu kali dengan satu warna lipstick, kemudian kamu ubah shadenya. It's a big no. Kadang hasil warna di foto dan sewaktu dipakai di bibir langsung nggak sama sehingga kita butuh color correct. Kalau kata kak Rissa, selama kamu bisa memainkan Photoshop, sudah aman. Nah, ketampar lagi nih aku karena sampai sekarang belum ahli memakai Photoshop. Setelah nulis artikel ini, jadi semangat untuk belajar Photoshop, bismillah.
Masya Allah nggak terasa sudah banyak sekali ini ngetiknya aku. Banyak sekali ilmu baru yang aku dapat dari Ngopi Cantik episode 9 ini. Terima kasih BS dan kak Rissa. Semoga di akhir tahun ini aku sudah mulai lihai menggunakan Photoshop, hihi. Sekian dulu ya tulisan aku hari ini, semoga bermanfaat.
Kalau kamu masih pengen melihat dan mengagumi hasil karya kak Rissa dan Team, silahkan visit BLOG LIPPIELUST.